PENJELASAN
Pasti anda tidak asing lagi dengan kata "PAMALI", bukan?ya itu karena Orang Indonesia masih banyak yang mempercayai prinsip orang dulu. Contohnya kita ambil saja "Banyak Anak Banyak Rejeki". mungkin anggapan ini masih bisa dipakai pada zaman perang dulu untuk ikut berperang tetapi, di zaman ini seperti ini yang kebutuhanserba mahal, pasti tidak cocok lagi bila masih berpikiran seperti itu, karena nantinya pasti ada dampak terhadap ekonomi dan masalah sosial.
AKIBAT
Semua yang kita lakukan pasti ada resikonya sendiri sama halnya dengan anggapan banyak anak banyak juga orang yang mempunyai punya 1 anak tetapi tidak terurus dengan baik seperti dipendidikannya, kebutuhannya, maupun kasih sayang. Apalagi yang mempunyai banyak anak dan perekonomiannya pas-pasan hanya akan memperparah angka putus sekolah dan nantinya akan menjadi memperpanjang angka pengangguran, syukur syukur mereka mampu bekerja walaupun hanya bisa pekerjaan kasar
SARAN
Seharusnya ada penyuluhan atau sosialisasi untuk masalah ini dengan terjun langsung ke masyarakat agar masyarakat paham. Sebenarnya Pemerintah sudah mempunyai program yang dinamakan "Keluarga Berencana'' program yang hanya memperbolehkan pasangan suami istri mempunyai maksimal 2 anak, tetapi mungkin masih kurangnya pemberitahuan dan tidak sampai ke telinga masyarakat. Tinggal menunggu kesinkronan pemerintah dengan programnya dengan masyarakat.