Halo sobat sipil, kali ini saya akan membahas tentang jembatan sesuai dengan tugas saya. Semoga berguna untuk kita semua.
Tugas
1
1. Perencanaan konstruksi jembatan terdapat
beberapa syarat (pertimbangan) perencanaan jembatan yang layak, sebagai
berikut:
a. Letaknya dipilih sedemikian rupa dari
lebar pengaliran agar bentang bersih jembatan tidak terlalu panjang.
b. Kondisi dan parameter tanah dari lapisan
tanah dasar hendaknya memungkinkan perencanaan struktur pondasi lebih efesien.
c. Penggerusan ( scow-ing ) pada penampang
sungai hendaknya dapat diantisipasi sebelumnya dengan baik agar profil saluran
di daerah jembatan dapat teratur dan panjang.
2. Perencanaan konstruksi jembatan berpacu
pada peraturan-peraturan legal (SNI, dll), sebagai berikut:
a. SNI 2833:2008 Standar perencanaan
ketahanan gempa untuk jembatan
b. SNI 3967:2013 Spesifikasi Bantalan Elastomer tipe
Polos dan tipe Berlapis untuk Perletakan Jembatan
c. AASHTO LRFD Bridge Design Specification,
2012
d. RSNI T 12-2004 Perencanaan Struktur
Beton untuk Jembatan
e. RSNI T-03-2005 perencanaan struktur baja
untuk jembatan
f. RSNI 2005, Standar Pembebanan untuk
Jembatan
g. Surat Edaran Mentri PU 07SEM2015 Pedoman
Persyaratan Umum Perencanaan jembatan
h. Peraturan Muatan untuk Djembatan Djalan
Raya, No. 12 / 1970, Direktorat Djenderal Bina Marga
i.
SNI
2451-2008 Spesifikasi pilar dan kepala jembatan sederhana bentang 5 m sampai
dengan 25 m dengan pondasi tiang pancang
j.
Guide
Specification and Commentary for Vessel Collision Design of Highway Bridges,
Volume I, Final Report, February 1991
k. SNI 6747-2002 Tata cara perencanaan
teknis pondasi tiang untuk jembatan
l.
SNI
1725-2016 Pembebanan Jembatan
3. Bagian-bagian dari perencanaan
konstruksi jembatan, sebagai berikut:
Gambar
1.1 Bagian-bagian konstruksi jembatan
a. Bangunan Atas (super struktur), yang
terdiri atas:
i.
Gelagar-gelagar
utama (rangka utama), yang terbentang dari titik tumpu ke titik tumpu lain.
Gelagar-gelagar ini terdiri dari batang diagonal, horizontal dan vertical yang
membentuk rangka utama dan terletak pada kedua sisi jembatan.
ii.
Gelagar
melintang, berupa baja profil yang terletak di bawah lantai kendaraan, gunanya
sebagai pemikul lantai kendaraan.
iii.
Lantai
kendaraan, terletak di atas gelagar melintang, biasanya terbuat dari kayu atau
pasangan beton bertulang dan seluruh lebar bagiannya digunakan untuk lalulintas
kendaraan.
iv.
Lantai
trotoar, terletak di pinggir sepanjang lantai kendaraan dan digunakan sebagai
tempat pejalan kaki.
v.
Pipa
sandaran, terbuat dari baja yang dipasang diantara tiang-tiang sandaran di
pinggir sepanjang jembatan atau tepi lantai trotoar dan merupakan pembatas dari
kedua sisi samping jembatan.
vi.
Tinang
sandaran, terbuat dari beton bertulang atau baja profil dan ada juga yang
langsung dipasang pada rangka utama, gunanya untuk menahan pipa sandaran.
vii.
Rangka
1. Batang tepi atas
2. Batang tepi bawah
3. Batang diagonal
4. Batang vertikal (RBB, RBR)
5. Ikatan angin horizontal atas
6. Ikatan angin horizontal bawah
7. Diafragma
8. Gelagar melintang
9. Sambungan/pelat buhul/pelat pengisi
10. Baut/ las/ paku keling
11. Batang tengah (CH)
12. Pelat kopel
13. Ikatan angin melintang
14. Pengaku badang (stiffner)
viii.
Sistem
gelagar, beton bertulang, beton prategang, baja komposit.
1. Diafragma (beton)
2. Sambungan gelagar
3. Pelat pengaku (stiffner)
4. Pelat penguat (cover plate)
5. Diafragma baja Horizontal
6. Diafragma baja vertikal
7. Sambungan diafragma
b. Bangunan bawah (sub structure), yang terdiri
dari:
i.
Pondasi
1. Pondasi langsung
2. Pondasi sumuran
3. Tiang pancang
4. Tiang bor
ii.
Pilar,
berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya vertical dan horizontal dari bangunan
atas pada pondasi.
1. Balok pondasi (pile cap bawah)
2. Pilar dinding/kolom
3. Dinding penahan tanah (kepala jembatan)
4. Balok kepala (pierhead)
5. Penunjang/pengaku (bracing)
6. Balok tiang (pile cap atas)
iii.
Pangkal
(abutment), pangkal menyalurkan gaya vertical dan horizontal dari bangunan atas
pada pondasi dengan fungsi tambahan untuk mengadakan peralihan tumpuan dari
timbunan jalan pendekat ke bangunan atas jembatan. Ada beberapa tipe dan jenis
abutment, yaitu:
1. Tipe gravitasi, kontruksi terbuat dari
pasangan batu kali. Digunakan bila tanah keras dekat dengan permukaan.
2. Tipe T terbalik (kantilever), kontruksi
terbuat dari beton bertulang, bentuknya langsing sehingga dalam proses
pembuatannya sangat mudah dari pada tipe-tipe yang lain.
3. Tipe dengan penopang, bentuknya
kontruksinya sama dengan tipe kantilever
tetapi ditambahkan penopang dibelakangnya, yang berguna untuk melawan
pengaruh tekanan tanah dan gaya angkat (bouyvancy).
4. Bentuk-bentuk jembatan, sebagai berikut:
a. Berdasarkan fungsinya, jembatan dapat
dibedakan sebagai berikut.
i.
Jembatan
pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).,
ii.
Jembatan
jalan kereta api (railway bridge),
iii.
Jembatan jalan raya (highway bridge).
b. Berdasarkan lokasinya, jembatan dapat
dibedakan sebagai berikut.
i.
Jembatan
di atas sungai atau danau,
ii.
Jembatan
di atas lembah,
iii.
Jembatan
di atas jalan yang ada (fly over),
iv.
Jembatan
di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
v.
Jembatan
di dermaga (jetty).
c. Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
i.
Jembatan
plat (slab bridge),
ii.
Jembatan
plat berongga (voided slab bridge),
iii.
Jembatan
gelagar (girder bridge),
iv.
Jembatan
rangka (truss bridge),
v.
Jembatan
pelengkung (arch bridge),
vi.
Jembatan
gantung (suspension bridge),
vii.
Jembatan
kabel (cable stayed bridge),
viii.
Jembatan cantilever (cantilever bridge).
d. Berdasarkan bahan konstruksinya,
jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
i.
Jembatan
kayu (log bridge),
ii.
Jembatan
beton (concrete bridge),
iii.
Jembatan
beton prategang (prestessed concrete
bridge),
iv.
Jembatan
baja (steel bridge),
v.
Jembatan
komposit (composite bridge),
- Perencanaan konstruksi jembatan terdapat beban-beban yang bekerja, sebagai berikut:
- aksi lingkungan
pengaruh yang
timbul akibat temperatur, angin, aliran air, gempa, dan penyebab-penyebab
alamiah lainnya
- balok eksterior
balok yang
berada di lokasi paling tepi pada jembatan
- balok interior
balok yang
berada di bagian dalam terhadap balok eksterior pada jembatan
- beban hidup
semua beban yang
berasal dari berat kendaraan-kendaraan bergerak/lalu lintas dan/atau pejalan
kaki yang dianggap bekerja pada jembatan
- beban khusus
beban yang merupakan beban-beban khusus untuk perhitungan tegangan pada
perencanaan jembatan
- beban lalu lintas
seluruh beban hidup,
arah vertikal dan horizontal, akibat aksi kendaraan pada jembatan termasuk
hubungannya dengan pengaruh dinamis, tetapi tidak termasuk akibat tumbukan
- beban mati
semua beban
tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau,
termasuk segala unsur tambahan yang dianggap merupakan satu kesatuan tetap
dengannya
- beban mati primer
berat sendiri
pelat dan sistem lainnya yang dipikul langsung oleh tiap-tiap gelagar jembatan
- beban sekunder
beban yang
merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalam perhitungan tegangan
pada setiap perencanaan jembatan
- beban tetap
beban dengan
besaran yang diasumsikan konstan selama konstruksi atau bervariasi dalam jangka
waktu yang panjang
- berat
gaya gravitasi
yang bekerja pada massa benda tersebut
- downdrag
fenomena
penurunan tanah relatif terhadap tiang pancang sehingga menyebabkan tanah yang
terdeformasi di sekitar tiang pancang cenderung menarik tiang pancang ke bawah
sehingga mengurangi daya dukung tiang
- faktor beban
pengali numerik
yang digunakan pada aksi nominal untuk menghitung aksi rencana
- faktor beban biasa
faktor beban
yang digunakan apabila pengaruh dari aksi rencana akan mengurangi keamanan
- faktor beban terkurangi
faktor beban
yang digunakan apabila pengaruh dari aksi rencana akan menambah keamanan
- jangka waktu aksi
perkiraan
lamanya aksi bekerja terhadap umur rencana jembatan
- lebar jalan
lebar
keseluruhan dari jembatan yang dapat digunakan oleh kendaraan, termasuk lajur
lalu lintas, bahu yang diperkeras, marka median dan marka yang berupa strip
- lever rule
metode analisis
yang menggunakan distribusi statika beban dengan asumsi tiap panel lantai
merupakan perletakan sederhana sepanjang gelagar kecuali pada gelagar eksterior
- mechanically stabilized earth (MSE)
konstruksi tanah
yang dibuat dengan perkuatan artifisial
- profil ruang bebas jembatan
ukuran ruang
dengan syarat tertentu yang meliputi tinggi bebas minimum jembatan tertutup,
lebar bebas jembatan, dan tinggi bebas minimum terhadap banjir
Nama : Wildan Muhammad Fauzan
Npm : 17316648
Kelas : 3TA05
Dosen : I Kadek Bagus Widana Putra
Hyperlink 1
Hyperlink 2